TIPE DATA, VARIABEL, KONSTANTA, SERTA IF DAN ELSE PADA C++


Universitas Medan Area Prodi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Fakultas Pertanian Prodi Agroteknologi Prodi Agribisnis Fakultas Teknik Prodi Elektro Prodi Mesin Prodi Arsitektur Prodi Informatika Prodi Sipil Prodi Industri Fakultas Psikologi Fakultas Isipol Prodi Pemerintahan Prodi Administrasi Publik Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi Prodi Manajemen Prodi Magister Psikologi Prodi Magister Hukum Prodi Magister Administrasi Publik Prodi Magister Agribisnis Prodi Doktor Ilmu Pertanian Bagian Kepegawaian

 TIPE DATA, VARIABEL, KONSTANTA, SERTA IF DAN ELSE PADA C++ 

A.    TIPE DATA
Tipe data merupakan format yang digunakan untuk menginisialisasi sebuah variabel, dimana variabel tersebut mempunyai ukuran, size maupun bertipe string, character ataupun number. Tipe data merupakan bagian program yang paling penting karena tipe data mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan oleh computer. Misalnya saja 5 dibagi 2 bisa saja menghasilkan hasil yang berbeda tergantung tipe datanya. Jika 5 dan 2 bertipe integer maka akan menghasilkan nilai 2, namun jika keduanya bertipe float maka akan menghasilkan nilai 2.5000000. Pemilihan tipe data yang tepat akan membuat proses operasi data menjadi lebih efisien dan efektif.
Tipe data adalah jenis yang mampu ditangani oleh bahasa pemprograman suatu komputer. Tiap-tiap bahasa pemprograman memiliki tipe data yang memungkinkan:
·   Deklarasi terhadap tipe data tersebut
·   Menyediakan kumpulan operasi yang mungkin terhadap variabel bertipe data tersebut
·   Jenis obyek data yang mungkin
Secara umum tipe data dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
o   Tipe data sederhana tunggal, misalnya intejer dan karakter
o   Tipe data sederhana majemuk, misalnya string.
Tipe data dalam program C++ menyediakan lima macam tipe data  dasar, yaitu tipe data integer  (nilai  numerik  bulat  yang  dideklarasikan int),  floating  point  (nilai  numerik  pecahan ketepatan tunggal  yang  dideklarasikan  dengan float),  double-precision  (nilai numerik  pecahan ketepatan  ganda  yang  dideklarasikan  dengan double),  karakter  (dideklarasikan  dengan char), dan  kosong  (dideklarasikan  dengan void).
Ukuran memory yang diperlukan untuk masing-masing tipe data bergantung pada perangkat keras dari komputer yang digunakan. Karena itu jangkauan bilangan dari masing-masing tipe data juga bisa berlainan antara satu jenis tipe data dengan jenis yang lainnya.
Berikut akan dijelaskan mengenai masing-masing tipe data
Ø  Tipe data Integer
Tipe data bilangan bulat decimal yang dapat menampung angka antara -2147483648 dan 2147483647. Tipe data ini berukuran 32 bits atau 4 bytes.
Ø  Tipe data Character
Tipe data yang hampir mirip dengan tipe data integer tetapi hanya cukup untuk menampung 1 karakter ASCII. Karena tipe data character hanya memiliki ukuran 1 byte, tipe data ini sangat sering digunakan untuk menyimpan tipe data karakter sesuai dengan namanya. Tipe data ini dikatakan ideal untuk menampung data karakter karena ukuran 1 byte cukup besar untuk menyediakan 1 slot untuk tiap karakter ASCII. Saat compile, semua tipe data karakter akan diubah ke bentuk integer kode ASCIInya.
Ø  Tipe data Float
Float merupakan kependekan dari floating point. Tipe data ini dapat menampung bilangan real tetapi kurang presisi karena hanya dapat menyimpan single precision floating point numbers.
Ø  Tipe data Double
Tipe data double sangat mirip dengan tipe data float tetapi tipe data double dapat menyimpan double precision floating point numbers. Biasanya memiliki ukuran 8 bytes.
Ø  Tipe data Void
Tipe data yang tidak bertipe.
Ø Tipe data bilangan real:

Tipe data bilangan real adalah bilangan yang mengandung titik decimal sehingga

tipe data ini digunakan untuk menyatakan suatu bilangan pecahan/decimal

Tipe
Keterangan
Double
Menyatakan bilangan real dengan ketelitian tinggi (15 digit)
Float
Menyatakan bilangan real dengan ketelitian rendah (7 digit)



Contoh Program Macam Tipe Data Menggunakan C++
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
int x;
float y;
char z;
double w;
x = 10;
y = 9.45;
z = 'C';
w = 3.45;
cout<<"Nilai dari x adalah : "<< x << endl;
cout<<"Nilai dari y adalah : "<< y << endl;
cout<<"Nilai dari z adalah : "<< z << endl;
cout<<"Nilai dari w adalah : "<< w << endl;
getch();
}
 

B.     VARIABEL
Mungkin sebelumnya sudah pernah tahu apa itu variabel dalam matematika.Variabel dalam bahasa pemrograman juga memiliki pengertian yang sama yaitu sebagai tempat menampung nilai.. misalnya di dalam matematika
diketahui : x=5;
y=10;
ditanya: berapa nilai dari x*y?
Variabel dari soal matematika tersebut adalah x dan y. penggunaannya sama saja dalam bahasa pemrograman jadi tidak ada perbedaan sama sekali. Jadi, variabel adalah tempat menampung nilai agar sebuah nilai dengan nilai lainnya dapat dibedakan.
Variabel merupakan komponen penting pada pemprograman. Variabel digunakan dalam program untuk menyimpan suatu nilai dan nilai yang ada padanya dapat diubah selama eksekusi program berlangsung. Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai dari suatu variable bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Nama dari suatu variable dapat ditentukan sendiri oleh pemrogram dengan aturan sebagai berikut :
·   Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf. Bahasa C bersifat case-sensitive artinya huruf besar dan kecil dianggap berbeda. Jadi antara nim, NIM dan Nim dianggap berbeda.
·   Tidak boleh mengandung spasi.
·  Tidak boleh mengandung symbol-simbol khusus, kecuali garis bawah (underscore). Yang termasuk symbol khusus yang tidak diperbolehkan antara lain : $, ?, %, #, !, &, *, (, ), -, +, = dsb
·    Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.
Contoh penamaan variabel yang benar adalah NIM, a, x, nama_mhs, f3098, f4, nilai, budi, dsb. Sedangkan contoh penamaan variable yang salah adalah %nilai_mahasiswa, 80mahasiswa, rata-rata, ada spasi, penting!, dsb.
Deklarasi Variable
Deklarasi diperlukan bila kita akan menggunakan pengenal (identifier) dalam program.
Identifier dapat berupa variable, konstanta dan fungsi. Bentuk umum pendeklarasian suatu variable adalah :
Nama_tipe nama_variabel;
Contoh :
int x;
char y, huruf, nim[10];
float nilai;
double beta;
int array[5][4];

C.  KOSTANTA
Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama proses program berlangsung. Konstanta nilainya selalu tetap. Konstanta harus didefinisikan terlebih dahulu di awal program. Konstanta dapat bernilai integer, pecahan, karakter dan string. Contoh konstanta : 50; 13; 3.14; 4.50005; ‘A’; ‘Bahasa C’. Selain itu, bahasa C juga menyediakan beberapa karakter khusus yang disebut karakter escape, antara lain :
\a : untuk bunyi bell (alert)
\b : mundur satu spasi (backspace)
\f : ganti halaman (form feed)
\n : ganti baris baru (new line)
\r : ke kolom pertama, baris yang sama (carriage return)
\v : tabulasi vertical
: nilai kosong (null)
\’ : karakter petik tunggal
\” : karakter petik ganda
\\ : karakter garis miring
Konstanta adalah suatu nilai yang tidak berubah selama proses dari program. Misalnya suatu statemen ungkapan sebagai berikut :
Fahrenheit=Celcius*1.8+32;
Celcius dan Fahrenheit adalah variabel yang nilainya dapat berubah selama proses program. Nilai Celcius dapat berubah tergantung dari nilai yang dimasukkan sebagai input data dan nilai Fahrenheit akan berubah tergantung nilai dari Celcius. Nilai 1.8 dan 32 sebaliknya tidak akan pernah berubah di dalam proses program, karena nilai- nilai ini adalah nilai- nilai konstanta.
Konstanta Numerik Integer
Konstanta numerik integer merupakan nilai numerik bilangan bulat. Konstantakonstanta inetegr dapat ditulis dalam bentuk desimal, heksadesimal, maupun oktal. Berikut contoh dalam bentuk nilai desimal :
123
(integer bertanda)
-123
(integer bertanda)
37000U
(integer tidak bertanda)
-75000L
(integer panjang bertanda)
418598821UL
(integer panjang tidak bertanda)
Bila user ingin suatu konstan diinterpretasikan sebagai oktal, tambahkan digit 0 didepan. Contoh:
015 ekivalen dengan 13 dalam decimal
Jika yang diinginkan bilangan hexadesimal, tambahkan 0x di depan. Contoh:
0×20 ekivalen dengan 32
Konstanta Numerik Pecahan
Merupakan nilai numerik yang dapat mempunyai nilai pecahan dibelakang titik desimal. Konstanta numerik pecahan juga dapat ditulis dengan notasi saintifik (dengan notasi e atau E). Berikut contoh-contoh konstanta numerik pecahan :
123.
-123.00
12.34e29
Konstanta Karakter dan Konstanta String
Konstanta karakter merupakan nilai sebuah karakter yang ditulis diantara tanda petik tunggal. Konstanta string merupakan nilai sebuah atau lebih karakter yang ditulis dalam tanda petik ganda. Pengertian karakter adalah semua karakter yang sah seperti yang didefinisikan oleh kode ASCII, yaitu dapat meliputi huruf(a samapi z), digit (0 sampai 9), karakter-karakter khusus(misal +=$). Berikut contoh dari konstanta-konstanta karakter dan string :
‘a’
konstanta karakter huruf a bernilai ASCII 97
’7′
konstanta karakter huruf a bernilai ASCII 55
“a”
konstanta string huruf a
Konstanta Karakter Escape
Konstanta ini banyak digunakan distatemen-statemen untuk menampilkan hasil, misal membuat kursor kemablike kolom pertama(carriage return).
Karakter Keterangan
\n pindah kursor ke baris baru
\t horizontal tab, pindah kursor ke posisi tab
\a membunyikan bel sistem atau beep
\ mencetak atau menampilkan tanda \ (backslash)
\”

D.  IF DAN ELSE
Dalam pemrograman statement IF pasti bukan hal asing bagi seorang programmer. Namun bagi seseorang yang baru mengenal pemrograman komputer, tentunya ingin tahu apa itu statement IF dan apa fungsinya? atau dengan kata lain kapan kita gunakan statement tersebut.
Di kehidupan sehari-hari, tentu sering kita jumpai hal-hal yang berbau sebab akibat. Sebagai contoh perhatikan pernyataan berikut ini:
1.  Jika saya lapar, maka saya makan
2.  Apabila saya punya uang, maka saya akan membeli buku pemrograman. Apabila tidak, maka saya akan memfotokopi bukunya saja.
Dua kalimat di atas menggambarkan sebab akibat. Secara umum, bentuk pernyataan sebab akibat adalah berbentuk
Jika (syarat), maka (akibat)
Apa maksudnya bentuk di atas? Maksudnya adalah apabila syarat tersebut terpenuhi, maka akibat akan terjadi atau dilaksanakan.
Perhatikan kalimat pertama yang telah diberikan sebelumnya. Dalam hal ini, ‘saya lapar’ merupakan syarat dan ‘saya makan’ adalah akibatnya. Dengan demikian, apabila syarat ‘saya lapar’ ini terpenuhi, maka akibatnya ‘saya makan’.
Selanjutnya perhatikan kalimat kedua. Pada kalimat tersebut terdapat alternatif akibat yang muncul. Dalam hal ini syarat yang diberikan adalah ‘saya punya uang’. Bila syarat ‘saya punya uang’ ini terpenuhi, maka akibatnya ‘saya akan membeli buku pelajaran’. Selanjutnya bagaimana jika ‘saya tidak punya uang’? inilah fungsi alternatif akibatnya. Pada contoh ini, alternatif akibatnya adalah ‘saya akan memfotokopi buku’.
Secara umum, bentuk sebab akibat yang di dalamnya terdapat alternatif akibat berbentuk
Jika (syarat), maka (akibat 1). Jika tidak, maka (akibat 2)
Dalam dunia logika, istilah ‘terpenuhi’ identik dengan nilai ‘TRUE’ atau ‘BENAR’. pernyataan sebab akibat yang terjadi di dunia manusia ini dapat diadopsi ke dunia pemrograman komputer, yang sering dikenal dengan statement IF. Lantas apa fungsi statement tersebut? Fungsinya adalah untuk melakukan suatu perintah tertentu bila telah terpenuhinya suatu syarat.
Pada pemrograman, tentu terdapat suatu kondisi yang mengharuskan program untuk memilih keluaran berdasarkan input yang diberikan. Pada C++ digunakan perintah if untuk menentukan outputnya berdasarkan kondisi yang ada.
Bentuk pemilihan kondisi yaitu if(spasi)(pemilihan kondisi)(spasi)(perintah). (pemilihan kondisi) berupa syarat yang harus dipenuhi untuk menjalankan (perintah). Jika (pemilihan kondisi) tepat, maka program akan mengeksekusi (perintah). Sebaliknya bila salah maka program akan melompati (perintah) dan menjalankan perintah selanjutnya
Sama halnya seperti pada bahasa pemrograman lain, pernyataan percabangan IF-ELSE digunakan dalam C++ untuk memecahkan suatu persoalan dalam mengambil suatu keputusan diantara sekian pernyataan yang ada. Statemen IF-ELSE digunakan untuk menguji sebuah ekspresi, apakah bernilai TRUE atau FALSE. Pernyataan If mempunyai pengertian “jika kondisi bernilai benar, maka perintah akan dikerjakana dan jika tidak memenuhi syarat maka akan diabaikan.
Pernyataan IF-ELSE terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu IF tunggal, IF majemuk dan Nested IF.
Ø  Bentuk umum dari IF tunggal:
if (kondisi)
{
statement 1;
}
else
{
statement 2;
}
Ket :
  • Kondisi adalah pernyataan relasi yang akan diuji kebenarannya. Kondisi bisa berbentuk pernyataan relasi tunggal maupun pernyataan relasi majemuk yang dihunbungkan dengan operator logika.
  • Statement adalah satu atau lebih perintah yang akan dikerjakan jika kondisi bernilai benar.
Kesimpulan:
Pernyataan if mempunyai pengertian, “Jika kondisi bernilai benar, maka statement 1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan mengerjakan statement 2″.
Ø  Bentuk umum dari IF majemuk (IF-Else):
if (kondisi 1)
{
statement 1;
}
else
if (kondisi 2)
{
statement 2;
}
else
{
statement n;
}
Ø  Nested IF-ELSE
Percabangan nested IF adalah sebuah struktur percabangan IF yang berada didalam struktur percabangan IF yang lain. Diproses atau tidaknya percabangan yang berada di bagian dalam ditentukan oleh diproses-tidaknya percabangan bagian luar.
Nested if merupakan pernyataan if berada didalam pernyataan if yang lainnya. Bentuk penulisan pernyataan Nested if adalah :
if(kondisi 1)
{
if(kondisi 1-1)
{
statement 1.1;
}
else
{
statement 1.2;
}
}
else
{
if(kondisi 2-1)
{
statement 2.1;
}
else
{
statement 2.2;
}
}
Kesimpulan:
Pernyatan Nested If-Else memiliki pengertian,
  • “Jika kondisi 1 bernilai benar, dan jika kondisi 1-1 bernilai benar, maka akan mengerjakan statement 1.1″ Apabila kondisi 1-1 bernilai salah, maka akan mengerjakan statement 1.2″.
  • “Jika kondisi 1 bernilai salah, dan jika kondisi 2-1 bernilai benar, maka akan mengerjakan statement 2.1″ Apabila kondisi 2-1 bernilai salah, maka akan mengerjakan statement 2.2″.

Komentar